Mencium Bau Surga

Selamat Datang, penuntut ilmu. Penuntut ilmu itu dinaungi oleh sayap malaikat, antara satu malaikat dengan lainya saling berpegangan, hingga mereka sampai ke langit dunia. Hal ini mereka lakukan karena cinta mereka kepada penuntut ilmu." (HR Ahmad)

Minggu, 09 September 2007

Sepengalan Kisah

Jum’at itu saya sedikit telat ke mesjid karna baru pulang dari luar kota, meski sempat untuk sholat tahyatul masjid. Namun hari itu karna telat itu ditempat yang biasa saya sholat (shaf pertama depan mimbar mesjid) ada yang menempati, seseorang yang sholat duduk, karna tak mampu berdiri. Dan saya tidak begitu memperhatikan siapa yg sholat duduk itu. Saya terus mengikuti sholat jum’at hari itu di bagian shaf kedua.

Setelah selesai sholat jum’at ketika saya selesai sholat rawatib, saya lihat orang yang tadi sholat duduk sudah berpindah hendak sholat rawatib juga. Saya kaget, karna saya serasa mengenal orang yg sholat duduk itu, dan ternyata benar, dia adalah Romi. Sebelumnya saya tidak begitu mengenal Romi dengan baik karna saat tumbuh besar saya berada di Yogyakarta. Siang itu saya tak sempat ngobrol dengan Romi.

Saat Ashar, ketika salam sholat rawatib, dikanan saya sudah ada Romi yang sholat duduk, setelah salam selesai, saya tertunduk, dan tanpa terasa airmata saya menetes, di dua mata saya. Apa yang membuat saya menangis, adalah romi. Kondisi Romi lah yang membuat air mata saya menetes. Romi adalah pemuda berusia 25an, romi tidak mampu berjalan dengan baik, cacat. Kelainan bawaan lahir, Romi kesulitan dalam mengontrol gerak motoriknya, antara keinginan dengan gerakan tubuhnya tidak singkron, contohnya untuk bersalaman tangannya bisa kemana-mana dulu sebelum sampai ketujuan salamnya, atau jika ingin diam, badannya bergerak di luar kendali syarafnya. Untuk berjalan biasa ia butuh ruang hampir 2 meter untuk jalannya, kadang ia berjalan dengan berpengangan dengan apa yang bisa diraihnya, atau berjalan dengan merangkak. Demikian juga dengan kondisi mentalnya, dengan usianya itu Romi mempunyai kondisi mental seperti anak berusia 15an tahun.

Dengan keterbatasannya Romi selalu hadir di mesjid dengan becak yang di kayuhnya sendiri tempat biasa saya sholat (mesjid An-Nuur) keteguhannya itu yang membuat saya meneteskan air mata, betapa tidak, saat imam bertakbir, Romi pun mengukuti gerakan imam dengan susah payah dan berpeluh untuk menyingkronkan gerakannya yang perlahan dan terus berusaha mempertahankan gerakan dengan hatinya, butuh waktu dan tenaga extra untuk melakukannya, dan Romi tetap melakukannya dengan susah payah dan setelah selesai romi masih berusaha menahan gerakan badannya yang terus sempoyongan dalam keadaan duduk yang jika kita melihat dia seperti akan jatuh tersungkur atau kadang dia seperti akan terjengkang ke belakang atau tiba-tiba dia seperti bersandar dikaki makmum di sebelahnya, dan meneruskan bacaan sholatnya yang terdengar lirih hampir tak terdengar kata per kata. Itu terus berlangsung disetiap rakaat sholatnya, begitu juga saat hendak rukuk atau sujud, bahkan untuk melafalkan bacaannya dia sangat sulit mengejanya. Seperti orang yang gagap untuk mengucapkan apa yang ada dihatinya.

Subhanallah, hari ini sholat saya begitu banyak meneteskan airmata, saat sujud saya tak hentinya menangis, saya begitu malu pada diri saya sendiri, Romi dengan keterbatasannya tetap berusaha untuk menyembah rabnya dengan ikhlas dan ketulusan hati, dengan perjuangan yang begitu berat, sujud kepada Allah Swt, sujud yang penuh perjuangan, betapa pilunya hati ini dengan melihat romi dengan kekurangannya tetap berusaha untuk sujud kepada Allah Swt, teringat betapa saya begitu mudahnya dulu meninggalkan sholat dengan anggota tubuh yang sempurna dan akal pikiran yang tidak ada masalah, yaa… saya merasa terhina, sangat hina, dengan kemampuan saya tidak menunaikan kewajiban yang seharusnya tidak sesulit yang dilakukan romi, air mata saya terus meleleh melihat romi, betapa tulusnya dia beribadah. Saat mengetik tulisan ini airmata saya pun menetes mengingat Romi, Subhanallah... Romi dengan kekurangan...

Romi melaksanakan rukun rukun sholatnya dengan sempurna termasuk sunnahnya, melihat dia mengangkat tangannya perlahan ketika bangkit dari tasyahud, melihat Romi menegakkan telapak kakinya dengan susah payah saat duduk, melihat gerak telunjuknya saat syahadatnya, Subhanallah, Romi terus berusaha mengarahkan anggota tubuhnya untuk menyembah Allah Swt, hampir semua jamaah memperhatikan setiap gerakannya, mereka menyaksikan dengan perasaan iba, seakan berharap romi terus berusaha dan meneruskan sholatnya walau berat. Betapa hinanya orang yang malas untuk sholat, lebih terhina lagi dengan kondisi Romi yang bahkan (menurut saya) jika tidak sholatpun seakan sudah termaafkan dengan kondisinya tapi dia tetap melaksanakan kewajibannya dengan sabar dan tabah, sungguh pilu hati ini teringat orang yang begitu mudah melalaikan sholatnya.

Saya pernah melihat sebuah klip video Paralimpic (olimpiade orang cacat sedunia) mereka berusaha dengan keterbatasan dan kekurangannya untuk menjadi juara, dari yang tak punya kaki, punya kaki hanya sebelah, orang yang buntung, buta dan berbagai kekurangan yang lain untuk menjadi juara. Namun ada yang berbeda dalam sudut pandang saya, saya mengagumi peserta Paralimpic, namun dalam kondisi Romi ini berbeda, dalam Paralimpic mereka mengejar prestasi, pembuktian diri, atau hadiah dari buah kerja kerasnya sedangkan Romi berusaha mengejar ridho Allah, melaksanakan kewajiban yang di emban setiap muslim dimanapun. Subhanallah…

Tawa Rasulullah

Abu Dzar Ra meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda,

‘Sungguh, aku mengetahui orang yang pertama yang masuk surga, juga orang terakhir yang keluar dari neraka. Pada hari Kiamat, seorang laki-laki dipanggil untuk menghadap, lalu datanglah perintah (kepada malaikat), ‘Tampakan dosa-dosa kecilnya padanya!’ Sedangkan dosa-dosa besarnya disembunyikan. Dikatakan laki-laki itu, ‘pada hari tu engkau telah melakukan bigini dan begitu. Ia pun mengakui semua itu. Tetapi dia khawatir dengan dosa-dosa besarnya. Setelah itu datang lagi perintah (kepada malaikat), ‘Gantilah setiap perbuatan buruk yang dia lakukan dengan kebaikan!’ Maka orang itu berkata, ‘Sesungguhnya saya melihat dosa yang tidak saya lihat disini.’”
Abu Dzar berkata, “saat itu, saya melihat Rasulullah SAW tertawa hingga gigi geraham beliau tampak.”

(Hadist Riwayat Tirmidzi, Muslim, dan Ahmad)


Abdullah bin Mas’ud Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda,

“Sungguh aku mengetahui orang terakhir yang keluar dari neraka. Seorang laki-laki keluar dari neraka dengan merambat hingga dikatakan kepadanya, ‘Keluarlah dari neraka dan masuklah kedalam surga!’ ia pun pergi menuju surga. Tetapi ia melihat para penghuni surga telah menempati rumah-rumah mereka. Maka ia kembali dan mengadu, ‘Wahai Tuhanku, orang-orang (disurga) telah menempati rumah-rumah mereka.’ Ia ditanya, ‘Ingatkah engkau dengan zaman ketika engkau hidup di dunia?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Lalu ia diperintahkan, ‘Bayangkanlah (apa yang engkau inginkan)!’ Maka laki-laki itu membayangkan apa yang diinginkan. Setelah itu dikatakan kepadanya, ‘Sungguh, engkau telah memperoleh segala sesuatu yang baru engkau bayangkan, bahkan sepuluh kali lipat dari yang engkau bayangkan di dunia.’ Mendengar hal itu, lelaki itu berkata, ‘Apakah Engkau menghinaku, padahal Engkaulah Sang Penguasa?’ Sungguh ketika itu Rasulullah tertawa hingga gigi geraham beliau tampak.’”

(Hadist Riwayat Tirmidzi, Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Minggu, 05 Agustus 2007

Hubungan Persaudaraan

Saudaraku,
Dalam hubungan persaudaraan yang digambarkan dalam Qur'an surat Yusuf ayat 100 ini, bahwa setan telah menunggangi hubungan persaudaraan antara nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya. Namun dalam keadaan ini Nabi Yusuf sabar dalam menghadapinya, dan Allah memberitahukan keadaan sebenarnya kepada Nabi Yusuf tentang perbuatan saudara-saudaranya. Atas sebab apa saudara-saudaranya menjerumuskannya ke dalam sumur dan memberikan pengertian kepada orang tuanya tentang penyebab perbuatan saudara-saudaranya. Ini menunjukan keluhuran budi Nabi Yusuf yang tetap berbuat baik kepada saudara-saudaranya atas perbuatan mereka dan memahami bahwa setan lah yang membujuk mereka.

"Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud* kepada Yusuf. dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku Inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. dan Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaKu, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."

*Sujud disini ialah sujud penghormatan bukan sujud ibadah.


Dalam hubunga persaudaraan yang digambarkan dalam surat Yusuf;100 ini, bahwa setan telah menunggangi hubungan persaudaraan antara nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya.
Hal ini memang telah diatur oleh Allah SWT, bahkan Allah memberikan setan bagi manusia yang yang tak mau berpedoman pada Al Quran, seperti yang di jelaskan pada Qur'an

QS 43; 36-37
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk."

Begitulah Allah menjadikan setan sebagai kawan bagi orang orang yang berpaling dari Allah, Hendaknya kita harus melaksanakan perintah Allah SWT akan tidak datang setan yang menyesatkan, ini pun sesuai dengan jawaban iblis yang berjanji akan menyesatkan bagi orang yang hendak berjalan dijalan yang lurus.

QS 7;16-17
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)."

Begitulah iblis berjanji untuk selalu menghalangi manusia dari jalan yang lurus
Untuk bias lepas dari godaan setan tersebut makan Allah SWT telah Memberikan petunjuk agar selamat darinya yaitu menjadi hamba yang mukhlis/ikhlas,

QS 39;1-2
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis* di antara mereka". Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya)**"

*Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.
**Maksudnya pemberian taufiq dari Allah s.w.t. untuk mentaati-Nya, sehingga seseorang terlepas dari tipu daya syaitan mengikuti jalan yang Lurus yang dijaga Allah s.w.t. Jadi sesat atau tidaknya seseorang adalah Allah yang menentukan.

Menjadi hamba yang mukhlis/ikhlas inilah yang menjadi benteng dari godaan setan yang terkutuk agar selamat dalam menjalani hidup didunia. Hendaklah tiap-tiap kita memegang teguh untuk menjadi hamba yang mukhlis/ikhlas. Untuk menjadi hamba yang mukhlis/ikhlas ini Allah memberikan petunjuk melalui Qur'an.

QS 39;1-2
"Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya."

Begitulah Qur’an diberikan Allah sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia, ikutilah Qur’an. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, ibarat mobil pasti ada "manual book" nya, nah disinilah gunanya Al-Qur'an untuk menjadi pedoman hidup yang jelas, dengan menjalankan semua perintah dan larangan yang terkandung didalamnya.
Al-Qur'an merupakan pedoman hidup paling lengkap didunia, tak ada yang dapat menyainginya, semua hal sudah termasuk didalamnya, dari hal yang besar sampai sekecil-kecilnya, hubungan manusia dengan penciptanya, sesama manusia, cara berdagang, berpolitik, sosial, warisan, kelurga, semua telah termasuk didalamnya.
Penjelasan Qur'an yang diterima langsung dari Allah SWT melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada Muhammad SAW, dan untuk menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia. Bagaimana menjalankannya pun telah di berikan contoh sempurna melalui Rasulullah SAW dengan sunnah-sunnah didalam hadist, untuk diterapkan sehari-hari.

QS 2;170
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".

Qur’an lah yang diikuti, bukan ajaran nenek moyang yang tak jelas dari mana asalnya, bukan adat istiadat, bukan kebiasaan para pendahulu. Setan telah menyatakan dengan jelas ancamannya terhadap manusia dalam mengajak kepada kesesatan yang nyata jika tidak berpedoman pada Qur'an.

QS 31;21
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya". dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?"

Untuk itu dalam rangka menjaga hubungan persaudaraan maka hendaknya mari kita tunaikan hak keluarga kita, hak saudara-saudara kita sepeti yang diungkapkan dalam Qur’an

QS 17;26-27
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."

Demikianlah kita memberikan hak bagi kelurga kita, saudara kita, dan janganlah menjadi saudara setan, karma sunnguh setan merupakan seburuk-buruknya teman. Setiap saudara kita memiliki hak yang ada pada kita, hak itu adalah kasihsayang kita terhadap mereka, silahturahmi, datanglah menuju saudaramu walaupun tanpa membawa oleh-oleh, walau kehadiran kita tak disenangi, jalinlah tali silahturahmi ini, karena ada hak saudara kita didalamnya dan diperintahkan oleh Allah SWT.
Janganlah mengikuti setan yang sesat lagi menyesatkan yang membuat tali persaudaraan kita terputus. Pada dasarnya kita berada dalam fitrah yang benar, namun setan telah membelokannya, sadarlah saudaraku, jalin kembali tali silahturahmi, jangan jadikan setan yang terkutuk sebagai teman.

QS43;36-37
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk."

Cara untuk tidak berteman dengan setan adalah jangan berpaling dari Al qur’an sebagai tuntunan hidup dan perilakunya telah di contohkan oleh Rasulullah SAW. Perbanyaklah menghayati isi dari Al-Qur'an, bukan hanya sekadar membacanya, walau membacanya saja sudah mendapat pahala.

QS 25;30
berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

Belajar...! belajar dalam arti menghayati dan menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Para sahabat Rasulullah, bukan sekedar membacanya, namun membacanya per ayat demi ayat dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari, inilah rahasia sukses hidup dunia akhirat.
Al-Qur'an menjadi hiasan atau bacaan yang bagus tak ada arti, jika tidak diterapkan dalam keseharian, terapkan lah ayat per ayat dan berpegang teguh dalam menjalaninya hingga maut menjemput.
Oleh karena itu marilah kita kembali menghayati isi dari Al-Qur’an bukan hanya sekedar membaca tanpa menghayati tapi juga mengikuti perintah dan larangan yang ada didalamnya.

QS 17;9
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,"

QS 18;1
"segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-Quran) dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan* di dalamnya"

*Tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.


QS 2;139
Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, Padahal Dia adalah Tuhan Kami dan Tuhan kamu; bagi Kami amalan Kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya Kami mengikhlaskan hati,

QS 15;39-40
"iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis* di antara mereka".

*Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.


QS 16;98
"apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."

QS16;99
"Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya."


Note:
"Hubungan Persaudaraan" Pengajian Hizbullah 19 Rajab 1428 / 2 Agust 2007 Al-Mukhlisin

Jumat, 03 Agustus 2007

Renungan

Apakah anda selalu shalat Fajar berjama'ah di masjid setiap hari .?

Apakah anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid .?

Apakah anda hari ini membaca Al-Qur'an .?

Apakah anda rutin membaca Dzikir setelah selesai melaksanakan Shalat wajib .?

Apakah anda selalu menjaga Shalat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Shalat wajib .?

Apakah anda (hari ini) Khusyu dalam Shalat, menghayati apa yang anda baca .?

Apakah anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur .?

Apakah anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya .?

Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan anda ke dalam Surga .?

Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali .?

Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam .?

Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik .?

Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau .?

Apakah anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala .?

Apakah anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari .?

Apakah anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas dosa-dosa (yang engkau perbuat -pen) .?

Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati Syahid .?

Apakah anda telah berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar ia menetapkan hati anda atas agama-Nya. ?

Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu-waktu yang mustajab .?

Apakah anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama .?

Apakah anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah .?

Karena setiap mendo'akan mereka anda akan mendapat kebajikan pula.Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala (dan bersyukur kepada-Nya, pent) atas nikmat Islam .?

Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya .?

Apakah anda hari-hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya .?

Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi, dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala saja .?

Apakah anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri .?

Apakah anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala .?

Apakah anda telah menda'wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda .?

Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua .?

Apakah anda mengucapkan "Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji'uun" jika mendapatkan musibah .?

Apakah anda hari ini mengucapkan do'a ini : " Allahumma inii a'uudubika an usyrika bika wa anaa a'lamu wastagfiruka limaa la'alamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui". Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil.

Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki .?

Apakah anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya .?

Apakah anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian .?

Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan .?

Minggu, 29 Juli 2007

Sunnah Berpakaian

Salah satu permasalahan yang kerap kali dialami oleh kebanyakan manusia dalam kesehariannya adalah melepas dan memakai pakaian baik untuk tujuan pencucian pakaian, tidur, atau yang selainnya.

Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan melepas dan memakai pakaian adalah sebagai berikut:

Mengucapkan Bismillah
Hal itu diucapkan baik ketika melepas maupun memakai pakaian. Imam An-Nawawy berkata :

"Mengucapkan bismillah adalah sangat dianjurkan dalam seluruh perbuatan"

Berdo'a Ketika Memakai Pakaian

Hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihin wa sallam.

"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memakai pakaian atau baju lengan panjang atau jubah atau kopiah beliau selalu berdoa: "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan dari tujuan pakaian ini dibuat. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan keburukan tujuan pakaian ini dibuat" [HR. Abu Dawud , At-Tirmidzi. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban]

Hakim berkata, Sesuai dengan syarat Muslim dan disetujui oleh Dzahabi

Memulai Dengan Yang Sebelah Kanan Ketika Akan Memakai Pakaian

Berdasarkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Apabila kalian memakai pakaian maka mulailah dengan yang sebelah kanan" [HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majjah. Dan hadits ini shahih]

Melepaskan Pakaian Atau Sarung Dengan Mendahulukan Yang Sebelah Kiri Kemudian Sebelah Kanan.

Minggu, 15 Juli 2007

Berpakaian Dalam Islam

Dalam Islam ada adab dalam berpakaian, adab berpakaian ini termasuk bagian dalam syari’at. Diantara adab berpakaian tersebut ada yang merupakan kewajiban dan ada pula sunnahnya dalam berpakaian. Jadi jangan asal pakai n keren aja, banyak tuh yang pake bajunya kekecilan, kayak pake baju anak-anak (hehehe) atau terlalu miskin sampe kekurangan kain.

Berpakaian menurut syariat bagi Perempuan

Menutup aurat

Aurat bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, ada juga yang berpendapat muka saja yang bukan aurat, namun jumhur (kebanyakan) ulama berpendapat kecuali muka dan telapak tangan adalah aurat. Namun yang pasti ada batasan yang minimalnya udah ada.

“Hai anak Adam pakailah pakaian kalian yang indah disetiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raaf: 31)

“Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah haid, kecuali dengan penutup kepala” (HR. Abu Daud, Turmudzi,dan Ibnu Majah)

Menutup aurat bagi umat Islam adalah wajib hukumnya kecuali beberapa bagian yang boleh terlihat bagi mahramnya. Jangan di obral kemana-mana, karna batasan aurat itu berbeda antara laki-laki dan perempuan. Siapa saja yang termasuk mahram telah ditetapkan dalam Al-Qur’an Surat An Nisa’ 23

Hadist:
Sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada Asma’ binti Abi Bakar.
“Wahai Asma', sesungguhnya apabila seorang wanita telah haidh (sudah baligh), maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini.” Kemudian beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam berisyarat ke wajah dan kedua telapak tangan beliau.

Dari Ummu Salamah, dia pernah bertanya kepada Nabi, Apakah seorang wanita itu boleh sholat dengan mengunakan baju panjang dan penutup kepala tanpa mengenakan kain? Beliau menjawab, “Boleh, jika baju itu luasnya yang bisa menutupi kedua punggung telapak kakinya. “ (HR. Abu Daud)

Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda ‘Barangsiapa yang menyeret pakaiannya karena sombong, maka pada hari kiamat nanti Allah tidak melihat kepadanya.’ Lalu Ummu Salamah bertanya, ‘Lalu apa yang harus dilakukan wanita dengan ujung pakaian mereka?’ Beliau menjawab, ‘Diulurkan sejengkal.’ Ummu Salamah berkata lagi, ‘Kalau begitu akan menyingkapkan kaki mereka.’ Beliau menjawab, ‘Diulurkan sehasta, tidak lebih dari itu.”’ (HR. An-Nasa’I dan At-Tirmidzi, ia menshahihkannya)

Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan.
Allah Ta’ala berfirman:

“Artinya : Dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.” [An-Nuur : 31]

Juga berdasarkan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Ada tiga golongan, jangan engkau tanya tentang mereka (karena mereka termasuk orang-orang yang binasa):... dan seorang wanita yang ditinggal pergi suaminya, padahal suaminya telah mencukupi keperluan duniawinya, namun setelah itu ia ber-tabarruj...”

Tabaruj itu berhias berlebih-lebihan, jadi make up nya besok-besok jangan tebal-tebal yaa.... Jadi, hati-hati kalau mau pasang hiasan di baju, kalau digantungin emas se kilo bisa sobek tuh...

Tidak Tipis (Transparant).
Seorang wanita dilarang memakai pakaian yang ketat atau tipis sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya,

Dari Abu Hurairah, ia menuturkan, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Dua golongan manusia yang termasuk penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: Kaum wanita yang berpakaian rapi tapi telanjang, condong dan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak dapat mencium aroma surga. Dan kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan itu.” (HR Muslim)

Longgar Dan Tidak Ketat.
Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberiku baju Qubthiyah yang tebal (biasanya baju tersebut tipis-pen) yang merupakan baju yang dihadiahkan oleh Dihyah al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku pakaikan kepada isteriku. Nabi bertanya, ‘Mengapa engkau tidak mengenakan baju Qubthiyah?’ Aku menjawab, ‘Aku pakaikan baju itu pada isteriku.’ Lalu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Perintahkan ia agar mengenakan baju dalam, karena aku khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tubuhnya.”

Tidak Memakai Parfum Yang Berbau Tajam.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarangnya meskipun untuk pergi ke masjid. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa pun wanita yang memakai wangi-wangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar tercium baunya, maka ia (seperti) pelacur.”

Sedangkan kalau isteri menggunakannya di hadapan suaminya, di dalam rumahnya, maka hal ini dibolehkan —bahkan— dianjurkan berhias biar cakep untuk suaminya.

Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki.
Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu berkata.

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.”

Di negeri kita hal ini sudah merajalela, jadi yang bencong, banci atau apalah namanya segera rubah penampilan, kembali ke kodratnya masing-masing deh.

Tidak Menyerupai Pakaian Wanita-Wanita Kafir.
Sebab dalam syari’at Islam telah ditetapkan bahwa kaum muslimin—muslim dan muslimah—tidak boleh bertasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir, baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakaian dengan pakaian khas mereka. Jangan asal ikut-ikutan tren yang bisa menjerumuskan diri kedalam dosa.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka.”

Bukan Pakaian Syuhrah (Pakaian Untuk Mencari Popularitas)
Hal ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Barangsiapa yang mengenakan pakaian syuhrah (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya di hari Kiamat lalu membakarnya dengan api Neraka.” [11]

Pakaian syuhrah adalah pakaian yang dipakai untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal, yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai murahan, yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan keserhanaan dan bertujuan untuk riya’. Rasul juga menganjurkan untuk menunjukan kelebihan rizki yang kita terima dengan kewajaran, bukan bermewah-mewah lho...

• Diutamakan Berwarna Gelap (Hitam, Coklat, dll).
Mengenai dianjurkannya pakaian berwarna gelap bagi muslimah adalah berdasarkan contoh dari para Shahabiyah radhiyallaahu ‘anhunna. Mereka mengenakan pakaian berwarna gelap agar lebih bisa menghindarkan fitnah dari pakaian yang mereka kenakan. Sangat sempurna apabila jilbab yang dikenakan seorang wanita berkain tebal dan berwarna gelap, karna warna gelap lebih bisa menyembunyikan bentuk lekukan tubuh.

Di antara hadits yang menyebutkan bahwa pakaian wanita pada zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berwarna gelap adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata.

“Tatkala ayat ini turun, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya,’ maka wanita-wanita Anshar keluar rumah dalam keadaan seolah-olah di kepala mereka terdapat burung gagak karena pakaian (jilbab hitam) yang mereka kenakan.”

Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata, “Lafazh ‘ghirban’ adalah bentuk jamak dari ‘ghurab’ (burung gagak). Pakaian (jilbab) mereka diserupakan dengan burung gagak karena warnanya yang hitam.”

Riwayat ‘Abdurrazzaq, ‘Abdullah bin Humaid, Abu Dawud, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih, dari hadits Ummu Salamah dengan lafazh.

"Lantaran pakaian (jilbab) hitam yang mereka kenakan.”

• Jangan Memakai Pakaian Yang Terdapat Gambar Makhluk Yang Bernyawa.

Kalo kita sebagai laki-laki seharusnya melindungi sesuatu yang berharga dari kita, misalnya aja perhiasan, barang barang berharga pasti disimpan dan dirawat baik-baik, kalo mobil aja dibuati garasinya, perhiasan aja di beliin lemari besinya, kalo nyimpa di lemari juga tempatnya tersembunyi banget, apalgi anak istri kita, sudah sewajarnya dirawat dan dijaga dengan sebaik-baiknya, pasti ngga rela kan orang yang kita cintai dinikmati orang lain.

Agar tidak melanggar batas-batas yang telah ditetapkan syari’at dan menyempurnakannya dengan pakaian terbaik menurut syari’at Islam. Hal ini supaya ia tidak terjebak pada istilah-istilah busana muslim yang modis dan trendi, yang justru pada hakikatnya merupakan busana yang terlaknat seperti hal-hal tersebut di atas.

Jumat, 22 Juni 2007

Langkah Dosa

Hati-hati

Suatu hal yang sudah mutlak sekarang menjadi seakan-akan kabur, inilah yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari. Melihat langkah penuh dosa!

Saya menyorot tentang perempuan, pemikiran ini muncul setelah melihat sikap masyarakat terhadap orang yang menjalankan syariat dengan benar malah mendapat tuduhan yang malah kebalikannya.
Perempuan muslim adalah wajib dalam menutup auratnya. Itu hal yang pasti dan mutlak. Lhaa… kok dijalan malah banyak yang ngga menutup auratnya daripada yang menutup. Dan orang yang tak menutup aurat inilah yang menjadi langkah dosa. Bayangkan saja setiap langkah itu akan menjadikan perempuan penghuni neraka yang semakin dalam.

Yang lebih herannya, perempuan yang berpakaian sesuai syariat malah dapat cibiran yang menyakitkan. Sebuah pengalaman, istri saya memakai kerudung yang lebar dan besar, gambarannya seperti mukena yang dipakai wanita untuk sholat dan berwarna hitam. Wuuiih… komentarnya gilee… malah dibilang teroris atau ikut aliran sesat, malah yang lebih hebatnya yang ngomong wanita muslim yang ngga berkerudung, welaah… padahal begitulah yang disebut dalam Qur’an dan Sunnah.

Aneh memang, dijalan yang lurus kok malah dapat cibiran. Itu juga saya alami sendiri, saya tengah membiasakan diri memakai baju gamis, karna Rasulullah sangat suka baju gamis, Wee… eee… eee…. Malah saya ikut dituduh teroris (hahaha… mana ada teroris cakep) juga saya memanjangkan jenggot yang tak seberapa indah ini, baru 2 cm aja udah ditanya ‘ikut pengajian apa? Alirannya apa?’ pengen jawab: welah… sunnah jang… ngikut sunnah nih…

Kalo dibahas tentang hal-hal kecil yang terkesan aneh ini malah bikin terlihat betapa dunia ini seakan akan ke neraka semuanya.

Kalo ada yang baca blog ini saya pengen ngasih nasehat;

“Hal-hal kecil bisa mengantar seseorang ke surga atau ke neraka”
“Perbaiki lah diri dengan memulai melakukan hal-hal kecil”
“Sesuatu hal yang kecil bisa kita anggap ngga ada artinya, tapi di mata Allah bisa menjadi hal yang besar”

Ntar saya fokuskan pembahasan tentang hal-hal kecil ini satu per satu. Mudah-mudahan saya bisa mengajak pembaca blog ini berubah dari hal-hal kecil

Amien…


Kamis, 21 Juni 2007

Ayat Kursi

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

QS Albaqarah 255

Cari tentang sunnah